Pengertian Wiraswasta Para Ahli

Pengertian Wiraswasta Para Ahli
Para ahli memiliki pandangan yang berbeda dalam mendefinisikan arti yang berbeda tentang wiraswasta, yaitu :

- Sifat yang dimiliki wirauswastawan yang melakoni wiraswasta
Menurut Sumahawijaya (1980), wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri, sedangkan Suhadi (1985) mengemukakan bahwa wiraswasta memuat sejumlah karakteristik seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan luas jauh ke depan, mempunyai keuletan mental, lincah dalam berusaha. Sejalan dengan hal ini, Suryo (1986) mengatakan bahwa secara definitif wiraswastawan adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh dan berani menanggung resiko dalam pengelolaan usaha dan kegiatan yang mendatangkan keberhasilan.

- Skill atau kemampuan yang dimiliki wiraswastawan yang melakoni wiraswasta
Menurut Suhadi (1985) mengemukakan bahwa wiraswasta memiliki kemampuan menghadapi persoalan dengan baik, berupaya mengembangkan sayap, berani mengambil resiko, berguru kepada pengalaman. Ahli lain yaitu Sharma (1975) menjelaskan bahwa wiraswastawan memiliki kemampuan mengambil inisiatif dalam kondisi yang tidak pasti dengan banyaknya masalah-masalah yang baru.

- Kegiatan atau aktivitas dalam berwiraswasta
Kao (1989) mendefinisikan wiraswasta sebagai usaha untuk menciptakan nilai dengan mengenali peluang bisnis, pengelolaan atas pengambilan resiko peluang, ketrampilan melakukan mobilisasi manusia, finansial, dan sumber-sumber material yang dibutuhkan agar rencana dapat terlaksana dengan baik. Hal lain dikemukakan oleh Van der Straaten (dalam Joesoef, 1976) mendefinisikan wiraswasta sebagai kegiatan memburu keuntungan bisnis terkandung dalam kegiatan menerobos berbagai persaingan, pasaran baru, proses produksi baru untuk mengadakan, meyediakan, dan penjualan barang dan jasa.

Dari pengetian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa wiraswasta adalah kegiatan mengenali peluang bisnis, menciptakan nilai, pengelolaan sumber-sumber material yang dibutuhkan agar tujuan dapat tercapai, dengan segala sifat dan kemampuan yang umumnya dimiliki oleh seorang wiraswastawan, seperti keberanian mengambil resiko, inisiatif, percaya diri, ulet, mandiri, dan berpandangan luas. 

Aspek-aspek Wiraswasta
Berdasarkan pengertian tentang wirausaha, maka dapat diklasifikasikan beberapa aspek wiraswasta, yaitu :
  • Keberanian mengambil resiko (Kao, 1989) 
  • Berpandangan luas (Suhadi, 1985) 
  • Keuletan (Suhadi, 1985) 
  • Inisiatif (Sharma, 1975) 
  • Kemandirian (suryo, 1986) 
Aspek-aspek tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa masing-masing aspek tersebut memiliki daya beda satu sama lain dalam mengklasifikasikan karakteristik wiraswasta. Definisi dari Kao (1989), Suhadi (1985), Sharma (1975), dan Suryo (1986) menggambarkan aspek yang berbeda dari karakteristik wiraswasta. Hal ini akan membuat item-item untuk mengetahui karakteristik individu (baik wiraswastawan maupun non wiraswastawan) terhadap wiraswasta itu sendiri.

A. Instrumen Pengukuran
Alat ukur yang dipakai oleh peneliti untuk mengukur variable pertahanan ego subjek adalah Skala Pertahanan Ego yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan mendasarkan pada teori Psikoanalitik yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Sigmund Freud mengatakan bahwa seseorang dalam mempertahankan egonya menggunakan berbagai cara, termasuk sublimasi, suppression, reaksi proyeksi, dan proyeksi.

Skala ini memiliki empat apek, dimana tiap aspek terdiri dari 3 item. Oleh karena itu, jumlah item adalah sebanyak 12 item.

Validitas yang dipakai adalah validitas isi atau judgement professional oleh 3 orang panel. Maksudnya adalah ada 3 orang panel yang mengukur baik tidaknya tiap item. Selain itu, validitas lain yang dipakai adalah validitas factorial yang menggunakan analisis factor dengan tehnik varimax. Hasil pengujian validitas, dari validitas isi yang menggunakan kesepakatan panel mendapatkan hasil korelasi yang rendah yaitu sebesar .281 (< .5). Dengan pengujian validitas factorial yakni analisis factor dapat diketahui bahwa item-item yang disusun telah memenuhi atau sesuai dengan aspek yang dibuat, dimana terdapat 3 item untuk 1 aspek. 

Dari anilisis factorial didapatkan keterangan mengenai sumbangan efektif tiap item dalam mengukur aspek kewirausahaan, antara lain menyumbang koefisien validitas tertinggi untuk tiap aspeknya yaitu 0.815 (item 7 untuk factor 1), 0.846 (item 3 untuk factor 2), 0.835 (item 5 untuk factor 3), dan 0,790 (item 11 untuk factor 4). Secara keseluruhan, koefisien validitas tertinggi adalah 0.846. Berikut ini adalah pengelompokkan item berdasarkan aspeknya :
  • Factor 1 : a7, a8, a9
  • Factor 2 : a1, a2, a3
  • Factor 3 :a4, a5, a6
  • Factor 4 : a10, a11, a12
Maka dapat disimpulkan bahwa, skala yang disusun peneliti item memiliki validitas isi yang rendah, namun validitas factorial sudah terpenuhi karena menghasilkan 4 aspek yang masing-masing terdiri dari 3 aspek yang sesuai dengan blue print yang telah dibuat. 

Tehnik pengujian reliabilitas yang dipakai adalah tehnik konsistensi internal (koefisien alpha). Analisis item digunakan untuk melihat daya diskriminasi tiap-tiap item yang dilakukan dengan menggunakan tehnik korelasi item total. Kriteria untuk menggugurkan item adalah <0 .3.="" span="" style="color: red;">Oleh karena itu,

dari Berdasarkan nilai korelasi item total menyebabkan didapatkan 11 dari 12 item gugur (item yang tidak gugur adalah item 2). Karena hampir semua item gugur menggunakan korelasi item total, maka peneliti melakukan analisis item ulang untuk tiap factor. Dari hasil analisis item tiap factor didapatkan 0 item yang gugur. Koefisien reliabilitas alpha bergerak dari 0.661 -0.755. Adapun korelasi item total bergerak dari 0.462 (item 12) s/d 0.653 (item 3). Koefisien reliabilitas alpha sebesar 0.481 (maksudnya?). Dari besarnya koefisien ini dapat diketahui bahwa Skala Pertahanan Ego cukup baik dilihat dari validitas dan reliabilitasnya memiliki nilai reliabilitas yang cukup baik.
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger