Pengertian Arti Definisi Pasar Modal Penjelasan Dasar Mengenai Investasi Perdagangan Pasar Modal Indonesia

Pengertian Arti Definisi Pasar Modal Penjelasan Dasar Mengenai Investasi Perdagangan Pasar Modal Indonesia
Secara sederhana “pasar” bisa diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual-beli. Bersamaan dengan berkembangnya peradaban manusia, pengertian “pasar” bertambah luas. Saat ini, berkembang berbagai jenis pasar modern, termasuk di dalamnya pasar modal (capital markets). Pasar modern ini juga semakin berkembang. Bahkan, di pasar modal (capital markets), produk yang diperjualbelikan tidak lagi berwujud barang melainkan surat berharga (efek). Kini, berkat kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIM), transaksi efek di pasar modal (capital markets) tidak lagi memakai warkat dan dapat dilakukan dari jarak jauh dengan cara remote-trading.

Pasar modal mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional. Pertumbuhan suatu pasar modal sangat tergantung dari kinerja perusahaan efek. Untuk mengkoordinasikan modal, dukungan teknis, dan sumber daya manusia dalam pengembangan Pasar Modal diperlukan suatu kepemimpinan yang efektif. Perusahaan-perusahaan harus menjalin kerja sama yang erat untuk menciptakan pasar yang mampu menyediakan berbagai jenis produk dan alternatif investasi bagi masyarakat. Di pasar modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor di pasar modal, prospektus, saran dari broker, dan informasi lainnya.

Menurut definisi lainnya ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.”

Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek (Sunariyah, 2000 : 4). Dilihat dari pengertian akan pasar modal diatas, maka jelaslah bahwa pasar modal juga merupakan salah satu cara bagi perusahaan dalam mencari dana dengan menjual hak kepemilikkan perusahaan kepada masyarakat.

Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti : menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan sebagainya. Berlangsungnya fungsi pasar modal (Bruce Lliyd, 1976), adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya" secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung. Pasar Modal bertindak sebagai penghubung antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. 

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Pasar modal mempunyai perbedaan dari pasar uang, jika pasar modal diperjualbelikan instrument keuangan seperti saham, obligasi, waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan, maka dipasar uang diperjualbelikan antara lain sertifikat bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper, Treasury Bills dan lain-lain.

Fungsi Pasar Modal
Dalam perekonomian suatu Negara, pasar modal mempunyai fungsi:
a. Fungsi ekonomi. Pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak investor dan pihak yang memerlukan dana. 
b. Fungsi keuangan. Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

Pelaku Pasar Modal
· Emiten
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.

· Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
1. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
2. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
3. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.

· Lembaga Penunjang.
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.

· Penjamin emisi (underwriter).
Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.

· Perantara perdagangan efek (broker/ pialang).
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi:
1. Memberikan informasi tentang emiten
2. Melakukan penjualan efek kepada investor

· Perdagangan efek (dealer)

Berfungsi sebagai :
1. Pedagang dalam jual beli efek
2. Sebagai perantara dalam jual beli efek

· Penanggung (guarantor).
Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum menanamkan dananya.

· Wali amanat (trustee).
Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1. Menilai kekayaan emiten
2. Menganalisis kemampuan emiten
3. Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4. Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5. Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6. Bertindak sebagai agen pembayaran

· Perusahaan surat berharga (securities company).
Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain :
1. Sebagai pedagang efek
2. Penjamin emisi
3. Perantara perdagangan efek
4. Pengelola dana

· Perusahaan pengelola dana (investment company).
Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.

· Kantor administrasi efek.
Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya.
1. Membantu emiten dalam rangka emisi
2. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
3. Membantu menyusun daftar pemegang saham
4. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

Manfaat Pasar Modal
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah : 
1. Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal. 
2. Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. 
3. Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu Negara. Maksudnya jika pasar modal berkembang maka diharapkan perekonomian juga akan berkembang. 
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai pada lapisan masyarakat menengah
5. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme 
6. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik
7. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai prospek
8. Alternative investasi yang memberikan potensi keuntungan 
9. Membina iklim keterbukaan bagi dunia dan control social
10. Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten. 

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

Bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko

A. Krisis Eropa Dan Perkembangannya
Saat ini Eropa sedang mengalami gejala krisis yang berdampak pada semua Negara di dunia. Hal ini berakar pada krisis yang terjadi pada yunani dan kemudian krisis inipun menyebar ke seluruh zona di eropa dan kemudian ke Negara bagian yang lainnya. Menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Senin (26/9/2011) mengeluh bahwa krisis keuangan Eropa adalah menakutkan dunia dan berakar pada kegagalan zona euro untuk memperbaiki perbankan. Hal ini dapat menggagalkan pemulihan AS, Obama menyebutkan gejolak zona euro sebagai salah satu faktor asing yang telah membantu memperlambat ekonomi Amerika. Padahal sebelumnya, di eropa juga terjadi krisis 2007 dan krisis tersebut belum sepenuhnya terselesaikan.

Krisis ini juga diperparah dengan apa yang terjadi di Yunani, Eropa memiliki kapasitas untuk mengatasi krisis utang negara, para pejabat AS telah menunjukkan tanda-tanda meningkatnya ketidaksabaran dengan pemimpin politik Uni Eropa karena kekhawatiran penyebaran penularan dari krisis zona euro.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mengatakan bahwa Amerika memiliki pengaruh besar di Eropa untuk membantu menemukan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi krisis keuangannya.

Saham Eropa dan AS naik pada Senin dengan spekulasi dana bail out lebih ambisius untuk zona euro dan default (gagal bayar) teratur Yunani meskipun kurangnya rincian dan penolakan oleh pejabat terus membuat perdagangan bergejolak.

Tapi, walaupun krisis ini disinyalir bahwa yunani merupakan Negara awal yang memulai, besaran utang, Italia lebih besar ketimbang Yunani. Utang Italia mencapai 1,7-1,8 triliun euro, sedangkan Yunani hanya sekitar 340 miliar euro. Perekonomian negara ini pun cukup besar di antara negara anggota Uni Eropa. Namun, apabila Italia sampai gagal bayar (default) maka obligasi negara itu menjadi lebih mahal. Kemudian, sebut dia, suku bunga seluruh dunia menjadi tinggi. Ini akan berakibat pada sulitnya perusahaan membayar utang atau kreditnya sehingga akhirnya bisa terjadi pengurangan karyawan. Yang terjadi di Yunani, merambat cepat ke Irlandia, Portugal, Spanyol, Jerman, dan mungkin Italia, serta beberapa negara Eropa lainnya.

Semuanya telah memengaruhi komoditas seperti minyak dan emas dan, dengan permintaan dan kepercayaan yang semakin berkurang, telah memukul pasar saham di seluruh dunia dengan cara yang menggetarkan banyak orang-orang biasa, dari Korea hingga California. 

Selain itu Para investor pemilik saham di perbankan Eropa menolak desakan untuk menyuntikkan modal untuk industri perbankan Eropa. Penolakan itu menambah tekanan bagi para pemimpin Uni Eropa, yang berharap rencana itu bisa menyelamatkan perbankan Eropa dari dampak krisis utang.

Seperti pada tahun 2007, utang mulai menimpa bank dan dana nilai, dan pada awal tahun 2008 kepercayaan dalam sistem ini tergelincir bebas. Bank-bank Eropa jatuh selama berbulan-bulan. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pemerintah yang berutang dalam zona euro tidak akan mampu membayar uang-utang mereka. Eropa juga menghadapi prospek pertumbuhan yang rendah karena pemerintah harus mengurangi pengeluaran untuk membayar beban utang yang sangat berat.

Jika bank-bank di dan di luar Eropa mengalami kerugian pada obligasi pemerintah, ini akan membuat mereka takut untuk meminjamkan uang untuk beroperasi dan berkembang, malah mencekik pertumbuhan, ini sama persis dengan awal mula krisis di AS pada tahun September 2008 ketika Lehman Brothers kolaps. Ekonomi global menyusut sebesar 0,6 persen pada tahun 2009.

Implikasinya bahwa Stok dan harga minyak akan meninggi, dan emas, yang secara tradisional merupakan investasi yang aman, mengalami harga tertinggi sepanjang masa.

Penyebab Krisis Euro
Salah satu penyebab utama dari krisis mata uang di zona euro adalah bahwa hampir semua negara yang terlibat melanggar peraturan mereka sendiri-sendiri. Berdasarkan kriteria konvergensi bagian dari kesatuan ekonomi dan moneter, utang pemerintah tidak boleh melebihi 60% dari PDB pada akhir tahun fiskal.

Demikian pula, defisit tahunan pemerintah tidak boleh melebihi 3% dari PDB. Namun, sebagaimana peta menunjukkan, hanya dua dari 16 negara zona euro Luksemburg dan Finlandia tetap konsisten pada kedua aturan tersebut.

Secara keseluruhan, Yunani adalah pelanggar terburuk, dengan utang sebesar 115,1% dari PDB dan defisit sebesar 13,6% dari PDB.

Tetapi di antara negara Eropa besar lainnya, utang Italia bahkan lebih tinggi daripada Yunani, sementara defisit Spanyol adalah 11,2% dari PDB.

Jika Inggris berada di zona euro, mereka juga akan jatuh, dengan utang yang sekarang ada dalam kisaran 68,1% dari PDB dan defisit sebesar 11,5% dari PDB.

Untuk mengatasi krisis di Eropa seperti yang dilangsir pada Kantor berita Antara, pada pertemuan di Beijing, Kepala Dana Talangan Eropa meminta China untuk membantu zona euro yang sedang anjlok sehingga china dapat menstabilkan pasar keuangan global dalam jangka pendek meskipun tidak menghapus penyebab dari krisis utang eropa sampai akarnya. Karena, pada pertemuan ini tidak membicarakan tentang masalah reformasi institutional dan "memperkuat integritas" sistem fiskal Eropa yang merupakan kunci guna memenangkan kepercayaan dan bantuan dari negara-negara lain.

China, ekonomi terbesar kedua dunia, telah menginvestasikan sejumlah uang pada obligasi Eropa dan telah berulang kali menyerukan Eropa agar menyelesaikan krisis utangnya, dengan mengatakan gagal bertindak berisiko menyeret dunia kembali ke dalam resesi.

Uni Eropa merupakan pembeli terbesar dunia bagi ekspor China bernilai sekitar 380 miliar dolar pada 2010  dan para analis pernah mengatakan runtuhnya permintaan dapat memicu hilangnya lapangan kerja besar di pabrik-pabrik China, yang mempekerjakan jutaan orang.

Para pemimpin UE telah mendiskusikan permintaan supaya China menyumbang Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF), namun para pemimpin komunis negara itu akan menghadapi oposisi domestik karena menalangi utang negara-negara maju.

Ekonomi Amerika Serikat kembali mengalami tekanan berta dan diambang resesi. Jika pada 2008 permasalahan kredit perumahan (subprime mortgage) memicu krisis keuangan di AS yang memicu krisis global, pada 2011 permasalahan utang pemerintah memicu kekhawatiran pelaku ekonomi, sementara itu kalangan politisi tidak mempunyai kata sepakat bagaimana mengatasi permasalahan ini.

Perekonomian AS kemungkinan akan tumbuh rendah kalau tidak resesi, atau pertumbuhan negative. Dengan utang pemerintah yang dalam waktu dekat akan, mencapai sekitar 100 persen dari PDB, permasalahan ini sangatlah sulit untuk dipecahkan. Kongres sepakat memotong anggaran pemerintah 2,5 triliun dollar AS dalam sepuluh tahun kedepan atau sekitar 250 miliar dollar AS setiap tahun.

Pemotongan ini akan membawa konsekuensi serius terhadap pemerintah dan kesejahteraan masyarakat. Sementara itu dunia usaha AS semakin enggan melakukan investasi dan cenderung menyimpan dananya dalam bentuk tunai atau menempatkannya dalam surat berharga AS yang imbal hasilnya terus menurun. Hanya dengan menjaga likuiditas di pasar, bank sentral AS membuat perekonomian AS dapat mengambang di pemrmukaan. 

Namun, likuiditas tersebut, tidak di investasikan, tetapi banyak yang disimpan klembali di bank atau surat berharga pemerintah. Likuiditas yang mengalir ke Negara berkembang kecenderungannya juga banyak yang kembali lagi ke AS untuk cari selamat.

Ekonomi AS dengan PDB sekitar 15 triliun dollar ASmasih merupakan perekonomian terbesar di dunia, yang tidak dapat digantikan perekonomian lain dalam waktu dekat. Ekonomi China masih sepertiga ukurannya dari AS. Tambahan lagi ketergantungan China terhadap perekonomian AS sangat besar sebagai pasar ekspor dan tempat menyimpan cadangan devisa. Karena itu, jika perekonomian AS mengalami krisis, pengaruhnya akan menyebar keseluruh dunia.

Perekonomian AS memang masih akan terus bergerak sekalipun kecenderunganny melemah, dan dengan pengangguran sekitar 9,1 persen belum mengalami keadaan seburuk Depresi Besar dengan pengangguran sekitar 25 %. Namun, perekonomian AS kemungkinan, cepat atau lambat, tidak akan lagi menjadi ekonomi nomor satu di dunia. Jika penentu kebikan AS dan pelaku ekonominya realistis, transisi perekonomian AS untuk terus berkembang sekalipun akan turun jadi nomor kedua dalam decade 1-2 kedepan akan berjalan baik. Namun, pertentangan yang berkepanjangan di antara pimpinan politik dan keengganan dunia usaha untuk melakukan investasi akan membahayakan tidak saja perekonomian AS, tetapi juga perekonomian dunia. 

Keadaan perekonomian Eropa lebih mengenaskan. Integrasi ekonomi Eropa mengalami ancaman serius dengan krisis utang public di Negara-negara anggota di pinggiran, seperti Yunani, Irlandia, Portugal juga Spanyol dan Italia. Rasio utang public mereka pada umumnya jauh melebihi PDB-nya. Upaya penanganan permasalahan ini sangat bergantung pada dua Negara utama yaitu jerman dan Perancis, yang semakin kewalahan untuk dapat bertindak secara efektif.

Perekonomian Jerman dan Perancis juga mengalami pelemahan dan sangat sulit untuk dapat menanggung beban permasalahan Negara lainnya. Dapat dikatakan masa depan ekonomi Eropa kelam, kecuali Jerman dan perancis. Tindakan memotong anggaran secara drastic, akan menimbulkan reaksi social sangat buruk, seperti terjadi di Yunani dan Inggris.

Perekonomian Indonesia 
Perekonomian Indonesia tidaklah terlepas dari ketidak pastian perekonomian di AS dan eropa. Sekalipun perekonomian Indonesia sangat di cirikan oleh ekonomi domestic, dengan ekspor hanya sekitar 28 persen dari PDB dan rekan dagang utama adalah Jepang dan China, AS dan Eropa masih punya pengaruh penting dalam perekonomian Indonesia.Apalagi rekan dagang utama Indonesia di Asia lebih bergantung pada perekonomian AS dan Eropa.

Faktor yang sangat berpengaruh dari ketidak pastian ini adalah di sector keuangan, terutama pasar modal dan obligasi. Sekalipun pasar modal dan obligasi belumlah dominan dalam perekonomian Indonesia, dengan penguasaan asing yang besar sekitar 35 persen untuk Surat Berharga Negara (SBN)< dan sekitar 60 persen kapitalisasi pasar modal, ketidak pastian ekonomi dunia sangat berpengaruh pada pasar modal dan obligasi.

Apa yang dapat dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia adalah apa yang telah dimulai dijalankan, yaitu menstabilkan pasar SBN, antara lain dengan membelinya dengan mempergunakan cadangan devisa. Cara ini baik tidak saja dalam menstabilkan pasar SBN,tetapi juga menstabilkan nilai rupiah dan memperbaiki neraca BI yang terlalu didominasi Surat Berharga luar negeri dari pengelolaan cadangan devisa. BI juga akan makin mengarah pada penggunaan SBN dan Surat Perbendaharaan Negara (WSPN) jangka pendek, terutama tiga bulan dalam kebijakan moneternya.

Apa yang sudah dilakukan juga adalah BI menjaga ketersediaan likuiditas bagi perbankan. Tentu saja kekhawatiran BI bahwa ini akan menambah likuiditas di pasar yang dipandang sudah berlebih tetap menjadi perhatian. Namun, perlu dicatat bahwa inflasi terutama adalah fenomena kenaikan harga pangan yang disebabkan permasalahan pasokan dan distribusi, bukan fenomena moneter. Kelebihan likuiditas yang disimpan kembali di BI dalam bentuk SBI dan term deposit di BI, yang jumlahnya sekitar Rp 500 triliun, terutama karena kredit yang sudah diputuskan bank belum dapat direalisasikan, terutama berkaitan dengan pembangunan infrastruktur. 

Jika pembangunan infrastruktur dengan sector riil, terutama manufaktur, dapat dijalankan dan dikembangkan, kelebihan likuiditas itu akan segera berubah menjadi kekurangan likuiditas di perbankan. Menjadi tugas pemerintah untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur yang sejauh ini masih mengecewakan. Sementara perkembangan sector riil terutama manufaktur, telah menunjukkan perkembangan berarti dengan pertumbuhan sekitar 6 persen.

Apalagi jika revitalisasi pertanian dapat juga dijalankan, kegiatan sector riil ini, manufaktur dan pertanian, apalagi ditambah dengan pembangunan infrastruktur, akan menciptakan kesempatan kerja yang besar. Kegiatan ini pada umumnya ber-orientasi domestic, yang semestinya tidak terpengaruh negative oleh ketidak pastian perekonomian dunia.

Bagi Negara berkembang seperti Indonesia, melemahnya perekonomian AS dan Eropa semestinya tidak hanya dilihat dari satu sisi pengaruh negatifnya, tetapi juga sebagai peluang yang terbuka oleh 'kehendak sejarah, 'untuk terus maju dalam perekonomian.

Untuk menjadi perekonomian maju bukanlah anugrah, tetapi perjuangan keras untuk memanfaatkan "kehendak sejarah" tersebut. 

B. Dampak Krisis Eropa Terhadap Perkembangan Pasar Modal Dan Investasi Di Indonesia 
Krisis yang sedang melanda eropa tentu memberikan dampak terhadap Indonesia. Sebagai Negara yang ikut andil dalam perekonomian dunia. Indonesia merupakan negara paling tahan terhadap dampak krisis Eropa dan Amerika Serikat dibandingkan negara Asia lain karena tidak terlalu mengandalkan ekspor sebagai tumpuan perekonomian. Saat ini, krisis keuangan di Eropa dan Amerika Serikat berdampak secara tidak langsung terhadap negara-negara di Asia. Negara-negara Asia hanya terkena dampak turunan yang disebabkan perlambatan ekonomi negara tujuan ekspor.

Menurut Gita Irawan Wirjawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Dalam seminar yang bertema Indonesia 2012: Riding Optimism and Challenges Ahead di Jakarta, Rabu (12/10), menyatakan jika melihat struktur ekonomi Indonesia secara keseluruhan dampak krisis hanya akan berpengaruh terhadap ekspor. Indonesia lambat laun akan terkena pengaruh krisis Eropa dan AS jika masih berlarut-larut penyelesaiannya, meski pengaruhnya tidak akan besar dibandingkan negara-negara Asia lainnya.. Indonesia dinilai cukup terinsulasi dari dampak krisis global, berdasarkan hasil empat tes tekanan (stress test), yakni krisis Eropa, krisis keuangan Amerika Serikat, terjadinya gelembung aset (bubble aset), dan potensi merosotnya permintaan barang (demand shock). 

Dari empat layer stress test tersebut, ekonomi In­donesia terlihat paling mera­sa­kan dampak perlambatan eko­nomi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya se­perti negara India. Meski demikian, potensi investasi dan peningkatan ekonomi domestik tetap positif. Investasi akan tetap meningkat 15% hingga akhir tahun 2012. 

98,4% investasi dari negara-negara Eropa mengalir ke berbagai negara di Asia.”Sebanyak 1,6% investasi dari Uni Eropa datang ke Indonesia,” tandasnya. Julian mengatakan, pemberian hibah terus dilakukan meskipun saat ini Eropa sedang terbelit persoalan krisis utang. Uni Eropa memberikan bantuan hibah sebesar 12,5 juta euro kepada pemerintah Indonesia untuk memperkuat dan mendukung sektor perdagangan dan investasi. 

Bantuan pendanaan tersebut melalui program Trade Cooperation Facility (TCF).Uni Eropa menyiapkan dana 400 juta euro sepanjang 2007–2013 untuk bantuan hibah ke seluruh Negara. Untuk bidang perdagangan dan investasi sekitar 60 juta euro. Untuk Indonesia 12,5 juta euro. Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menyebutkan, jika dihitung, total hibah yang diberikan Uni Eropa kepada Indonesia sejak 2011 mencapai 186,5 juta euro. 

Nilai tersebut merupakan kumulatif dari 24 kali pemberian bantuan. Hibah yang masih aktif sebanyak 6, sisanya 18 program sudah dibayar. Rahmat menjelaskan, hibah sebesar 12,5 juta euro akan didistribusikan untuk proyekproyek perdagangan dan kebijakan investasi, fasilitas investasi dan hak kekayaan intelektual, perencanaan dan efisiensi, serta inovasi teknologi. 

Hibah akan diberikan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Perdagangan, dan Badan Penerapan Pengkajian Teknologi (BPPT).

Bursa Efek Indonesia (BEI)pun menilai, kondisi pasar saham di Indonesia saat ini kembali menunjukkan tanda positif seiring kembali masuknya investor asing ke dalam negeri serta penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Eddy Sugito di Jakarta, pelaku pasar asing yang sempat keluar dari pasar saham dalam negeri, secara bertahap investor kembali masuk ke Indonesia. Ketika pasar anjlok pada September lalu, pelaku pasar asing banyak yang keluar, namun kondisi ekonomi Indonesia yang mempunyai pondasi positif dapat menahan krisis global dan mereka melihat situasi itu sehingga memicu investor kembali masuk ke Indonesia. Kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi. Keluarnya pelaku asing hanya bersifat sementara, setelah cooling down mereka kembali masuk, apalagi fundamental perusahaan tercatat di BEI mempunyai kinerja positif.

Krisis yang tejadi di eropa juga membawa pengaruh terhadap nilai mata uang Indonesia. Menurut Ifan Kurniawan,rupiah masih akan berkisar di antara Rp8.800 sampai Rp9.000 per dolar AS, karena tekanan global yang masih tinggi. Pergerakan rupiah sampai saat ini sulit untuk bisa menguat kembali seperti sebelumnya yang sempat mencapai Rp8.425 per dolar.Volatilitas (tak menentu) rupiah karena faktor ekonomi makro Indonesia yang tetap bagus dengan ekonomi yang tumbuh mencapa 6,5%.Apabila ekonomi makro Indonesia melemah, kemungkinan rupiah akan makin terpuruk terhadap dolar AS. Meski demikian, masih ada peluang untuk rupiah menguat, apabila arus modal asing kembali masuk ke pasar, setelah krisis utang Yunani mulai membaik.

C. Langkah-Langkah Dan Pemecahan Masalah Yang Harus Diambil Terkait Dengan Krisis Eropa
Menurut Gita Wirjawan, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta, Kamis (6/10).

Ø Memasukkan Indonesia dalam investment grade
Dengan peringkat Indonesia yang sudah "investment grade", diperkirakan akan memacu investasi asing ke Tanah Air.

Ø Intervensi pada nilai tukar rupiah agar tetap stabil. 
Perbankan merupakan salah satu sektor yang relatif kuat dalam menghadapi goncangan krisis. Meski pelemahan rupiah mampu mendongkrak kinerja ekspor Indonesia, namun dampaknya tidak terlalu signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Ø Lebih berperan dalam meng­an­ti­sipasi ketatnya persaingan glo­bal, termasuk pertumbuhan in­ves­tasi di daerah. 
Saat ini, ada 26 pro­vin­si In­donesia terus ber­lom­ba agar men­jadi provinsi terbaik da­lam bidang penana­man modal. Su­dah ada 265 ka­bupaten yang menggelar pelaya­nan terpadu satu pintu (PTSP).

Ø Memperbaiki infrastruktur yang ada dalam negeri sehingga lebih memacu para investor untuk berinvestasi di Indonesia, 
Melihat banyak para investor apabila menanamkan modal di Indonesia, terkadang bisnisnya tidak berkembang. Hal ini terbukti dari data yang diterbit­kan Bank Dunia memaparkan, ran­king investasi di Indonesia berada di nomor 121. Sedangkan Malay­sia di nomor 21 dan Singa­pura ran­king satu. .

Ø Pengoptimalan sector-sektor yang ada di Indonesia
 

Kumpulan Artikel News Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger